Wednesday 30 January 2013

Kandungan dan Manfaat Tomat

Kandungan yang dimiliki tomat antara lain : tomat memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan jeruk! Berdasarkan pada penelitian diketahui bahwa tanaman tomat yang berwarna merah sarat akan kandungan vitamin C dan vitamin A. Semakin matang buah tomat, kandungan vitamin nya pun semakin banyak. tomat tidak hanya kaya akan vitamin A dan vitamin C saja. Ternyata buah tomat juga mengandung Lycopene, yaitu semacam anti oksidan yang sangat berguna untuk menghancurkan radikal bebas akibat polusi kendaraan, asap rokok dan zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Lycopene juga diketahui berperan aktif dalam mencegah rusaknya sel yang bisa mengakibatkan kanker, seperti kanker prostat, kanker mulut rahim dan sebagainya. Namun tidak hanya itu saja, Pernah liat gel di luar biji tomat kan ? Nah, ternyata gel tersebut berkhasiat mencegah pembekuan darah yang bisa menyebabkan sakit jantung dan stroke. Luar biasa Bukan ? tidak hanya daging buahnya saja, ternyata bijinya pun berkhasiat. Sedangkan Manfaat Buah Tomat antara lain : • Di Prancis, tomat dinamakan ‘apel cinta’ atau pomme d’amour. Dikatakan sebagai apel cinta, karena tomat diyakini mampu memulihkan lemah syahwat dan meningkatkan jumlah sperma serta menambah kegesitan gerakannya. • Lycopene pada tomat berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas. • Mengobati jerawat • Menghaluskan dan mencerahkan kulit • Membantu menurunkan resiko gangguan jantung. • Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan. • Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium. • Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration). • Mengurangi resiko radang usus buntu. • Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar. • Mengobati diare. • Meningkatkan jumlah sperma pada pria. • Memulihkan fungsi lever. • Mengatasi kegemukan.
Baca Selanjutnya >>

Wednesday 23 January 2013

Kenapa kita ngantuk setelah makan

Mungkin kita sering ngantuk setelah makan, ini masih merupakan kondisi normal yang dipicu oleh makanan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, adanya aktivasi sistem saraf tertentu (parasimpatik) karena adanya makanan pada saluran pencernaan yang menyebabkan tubuh berada pada kondisi energi yang rendah. Yang kedua, yaitu adanya perubahan hormonal dan kimiawi dalam tubuh yang berhubungan dengan proses pemecahan makanan menjadi glukosa dan beredar dalam darah. Yang Pertama Tubuh memberikan respon terhadap adanya makanan di lambung dan usus dengan mengaktifkan sistem saraf tertentu (parasimpatik) yang berfungsi untuk kegiatan ini. Naiknya aktivitas sistem saraf ini dibarengi dengan penurunan sistem saraf lainnya (simpatik) yang berfungsi untuk kegiatan aktif, mendorong tubuh berada pada suatu kondisi rendah energi dan mengarah ke proses istirahat. Semakin banyak kita makan, semakin tinggi pergeseran kenaikan saraf parasimpatik, sehingga menyebabkan semakin mengantuk. Yang kedua, erat kaitannya dengan proses hormonal dan kimiawi dalam tubuh. Ketika makanan dengan indeks glikemik yang tinggi (menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara cepat, misalnya gula, kue, roti) kita konsumsi, glukosa akan diserap secara cepat dari saluran pencernaan kemudian dialirkan ke peredaran darah, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan insulin, yang berusaha mempertahankan gula darah pada batas normal. Insulin ini menstimulasi pengambilan asam-asam amino tertentu ke dalam otot, kecuali asam amino jenis triptofan. Triptofan ini nantinya akan digunakan oleh otak dan diubah menjadi serotonin, dan nantinya melatonin. Kenaikan serotonin dan melatonin inilah yang akan menyebabkan rasa kantuk. Sehingga, pada intinya semua berkaitan dengan seberapa banyak kita makan dan apa saja yang kita makan. Lantas, apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala ini? Solusinya sederhana, tapi sering kita lupakan. Makan dengan porsi zat gizi yang seimbang: tidak perlu karbohidrat yang berlebih. - Usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering, hindari makan sekaligus dalam porsi besar. - Kurangi makan dengan kandungan indeks glikemik yang tinggi. - Jangan lupa untuk berolahraga teratur.
Baca Selanjutnya >>

Monday 21 January 2013

Bahaya Es Teh Bagi Ginjal

Es Teh, sangat populer untuk masyarakat semua kalangan. Rasanya yang manis menyegarkan, berpadu dengan harga yang murah membuat es teh menjadi minuman favorit di segala suasana. Popularitas es teh terbukti dengan kehadirannya di hampir semua tempat makan, mulai dari kelas warung hingga restoran mahal. Mungkin banyak yang setuju dengan jargon es teh kemasan, ‘Apapun makanannya, minumnya tetap es teh.’ Tapi tahukah Anda, di balik kenikmatannya, es teh menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal. Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. ‘Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,’ kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian. Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas. Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. ‘Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal,’ kata Milner. Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih. Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging. Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.
Baca Selanjutnya >>