Thursday 19 July 2012

Mengelola Produk


Keputusan Dalam Produk
Pemasar perlu mengelola produk dalam tiga tingkatan keputusan produk dan jasa: keputusan produk dan jasa individu, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk. Ketiga putusan pada tiga tingkatan tersebut perlu dikelola secara integratif, sehingga terdapat efisiensi pengelolaan produk.
Keputusan Produk dan Jasa Individu
Produk pada tingkat individu adalah pengertian produk pada tingkat merek. meliputi:
1.       Atribut produk, pengembangan suatu produk perlu dilakukan dengan mendefinisikan manfaat yang akan ditawarkan, yang dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut produk, seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain. Atribut produk dapat digambarkan sebagai berikut:

    
2.       Pengemasan
Adalah aktifitas merancang dan memproduksi pembungkus suatu produk. Pembungkus terdiri dari pembungkus primer dan pembungkus sekunder. Dalam mengelola aspek pembungkus, pemasar perlu menjaga fungsi pembungkus untuk memberikan keamanan kepada produk, mampu mempromosikan produk, dan kemudahan penyimpanan dan pengangkutan. Pengemasan pada saat ini juga menjadi alat untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu produk.
3.       Pelabelan.
Adalah informasi yang tertulis dalam pembungkus produk. Pemasar perlu mengetahui bagaimana mengelola label, akan dapat bermanfaat maskimal kepada produk dan bagi konsumen. Label bisa dibuat sederhana, namun bisa juga sangat komplek tergantung pada produk dan konsumen. Label biasanya menggambarkan beberapa hal tentang produk, misalnya: siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, kandungannya, cara pemakaian, dan bagaimana menggunakan produk dengan aman. Label halal perlu dicantumkan agar konsumen muslim terlindungi.
4.       Pelayanan pendukung produk.
Adalah elemen lain dalam strategi produk pendukung yang bisa menjadi bagian kecil atau besar dari keseluruhan penawaran. Pelayanan pendukung dimaksudkan sebagai pendukung bagi keseluruhan penawaran produk, yang meliputi: garansi, layanan purna jual, instalasi, call centre.

Mengelola merek: Membangun Identitas yang Kuat
Pemasaran produk saat ini memerlukan merek sebagai alat untuk memberikan identitas suatu produk. Dengan memiliki merek, produk bisa dikenali, dibedakan, dan diidentifikasi lebih mudah. Produk juga bisa dilindungi hak-hak hukumnya, sehingga pasar bisa lebih aman memiliki produk. Persaingan dalam emasarkan produk yang ketat saat ini, menjadikan merek sebagai alat untuk meningkatkan keunggulan kompetitif suatu produk. Saat ini sebagian besar produk yang ditawarkan  di pasara memiliki merek yang jelas.
*        Merek sekurangnya dapat memberikan arti dan citra dalam empat kategiri, yaitu:
1.       Atribut. Yaitu makna merek yang mencerminkan atribut produk tertentu. Motor Honda dengan “Irit Bahan bakar”, Yamaha dengan “bandel”
2.       Manfaat, yaitu makna merek yang berhubungan dengan manfaat fungsional maupun manfaat emosional. Aqua dengan manfaat “sehatnya nyata”, lifeboy dengan “Sabun Kesehatan”
3.       Nilai, yaitu makna merek terkait nilai tertentu yang dicari pasar, contoh: Mobil Kijang adalah “Mobil Keluarga”
4.       Personalitas, yaitu makna merek personalitas tertentu yang bernilai bagi pasar. Mobil BMW dengan personifikasi mobil para eksekutif, extra joss minuman lelaki.

Ekuitas Merek
Adalah nilai dari merek berdasarkan tingkat dimana merek memiliki konsumen loyal, memberikan kualitas yang tinggi, memiliki asosiasi yang kuat, dan memiliki aset lain yang ada dalam merek. Merek dengan ekuitas tinggi tertentu akan dicari banyak konsumen, bahkan mereka mau berkorban lebih dari biasanya. Pasar mudah mengingat merek tersebut dan memiliki citra dan asosiasi positif. Orang bangga menggunakan merek tersebut. Jika ini terjadi maka produk akan memiliki pembeli potensial yang tinggi, yang berarti permintaannya tinggi.
    Membangun Merek yang kuat
       Membangun merek yang kuat dan sukses dipasar, memerlukan serangkaian aktvitas yang harus dilalui. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam skema berikut:
Mengelola Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah tahapan yang dilalui oleh suatu produk dari pertama kali dipasarkan hingga akhir masa hidup produk. Setiap produk mengalami siklus hidup produk, yang mencakup lima tahapan berbeda, yaitu tahap pengembangan, perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap pendewasaan dan tahap penurunan. Tahapan ini adalah tahapan yang umumnya terjadi pada sebagaian besar produk yang terdeskripsi

Pengembangan Produk
Pengembangan suatu produk dimulai saat perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya investasi perusahaan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa pengembangan, produk masih dikerjakan oleh bagian riset dan pengembangan dan belum dikonsumsikan kepada pasar.

*        Tahap Perkenalan
*        Tahapan ini dilalui pada saat produk dijual pertama kali di pasar. Pada tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang masih lambat dan jumlah penjualan yang masih kecil dan perusahaan belum mendapatkan keuntungan oleh karena pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk dibanding penjualan yang masih kecil. Biaya relatif tinggi.
*        Tahap pertumbuhan
*        Tahap pertumbuhan adalah tahapan kehidupan produk yang ditandai dengan tingginya pertumbuhan penjualan, dan perusahaan sudah mulai mendapatkan laba.  Biaya pemasaran menurun, laba yang dihasilkan meningkat. Pasar dimaksimalkan agar dicapai jumlah pembeli yang besar.
*        Tahap pendewasaan
*        Tahap pendewasaan adalah periode yang ditandai melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial, dimana pembeli potensial telah menjadi pembeli aktual produk. Keuntungan cenderung meurun, karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.
*        Tahap penurunan
*        Adalah tahapan kehidupan produk dimana ditandai penjualan yang mulai menurun dan keuntungan jatuh. Struktur biaya perpelangganan menjadi rendah, pembeli produk adalah pelanggan lama, dan persaingan menurun. Pada tahap ini pemasar mengurangi pengeluaran danmemaksimalkan pendapatan dari merek. Produk yang tidak produktif ditinggalkan, harga dipotong, distribusi menjadi selektif mengikuti penurunan penjualan , iklan diupayakan untuk mempertahankan pelanggan inti yang setia, dan promosi penjualan dikurangi pada tingkat minimal.



No comments:

Post a Comment